LOVE AGAIN [ Part 3 ]

LOVE AGAIN.

 

Author : Kwon Yura.

Main Cast : Kwon Yuri

Jung Jessica

Cho KyuHyun

Lee SooMan

Lee DongHae

Lee SungMin

***

Rating : BO (Bimbingan Orangtua) dan +17

Genre : Fluff,  Angst, Friendship, and Romance.

Length : On going

POV : Hanya aku ambil dari sudut pandang Yuri saja. Hehehe ^o^v

 

“ Jika aku boleh bersikap egois, bolehkah aku memilikimu?” – Kwon Yura.

Dua buah sayap burung merpati

Satu diantaranya putus tanpa sebab

Darah memenuhi tubuhnya

Ia menjerit kesakitan merasakan sakitnya

Tanpa ke dua sayapnya

Burung itu tak bisa terbang

Tanpa ke dua sayap itu

Burung itu tak bisa menjalani hidupnya dengan baik

Tanpa ke dua sayap itu

Burung itu kehilangan arah tujuan

Ia tak dapat melakukan apapun

Hanya dengan satu sayapnya yang masih utuh

Apa gunanya hanya satu?

Sedangkan hidup itu harus saling berdampingan dan…

Saling membutuhkan…

Aku terbangun karena teringat-ingat kata-kata itu. Entah mengapa kata-kata itu terus saja membayangiku. Terlebih… darah pada buku itu. Membuatku bergidik ketakutan saat mengingatnya.

I missed the times that we almost shared

I miss the love that was almost there

I miss the times that we use to kiss

At least in my dreams

Aku menoleh menatap ponselku yang ku letakkan di atas laci dekat kasurku. Aku mengambilnya dan tertawa simpul saat mengetahui siapa peneleponnya.

“ Wae?” tanyaku tanpa mempedulikan sopan-santun padanya.

“ Good morning.” Sapanya lembut. “ Sesuai janjiku kemarin, aku akan meneleponmu pagi-pagi. Dan, aku meneleponmu lebih dulu daripada Sica, yang seharusnya ku telepon lebih dulu.” Ucapnya.

Aku merasa terganggu saat ia menyebut nama Jessica di depanku. Setidaknya, aku berharap ia melupakan gadis itu dulu saat bersamaku. Bisakah? Dan terlebih lagi, seharusnya ia menelepon Jessica daripada aku?! Huh? Lalu kenapa kau malah meneleponku lebih dulu?

“ Oh.” Sahutku dingin.

“ Hei! Kenapa kau berubah jadi dingin seperti itu? Apa ada yang salah?” tanyanya lembut.

Aku mendengus kesal. “ Tidak. Ada apa kau menghubungiku? Jika tak penting, lebih baik aku matikan. Aku sibuk hari ini.”

“ Benarkah? Memangnya kau sibuk apa?” tanyanya.

“ KyuHyun-ssi, berhentilah bertanya-tanya. Apakah itu penting untukmu?”

“ Tentu saja.”

“ Baiklah, jika kau ingin tahu. Aku selama tiga bulan ke depan, akan sibuk sekali. Karena aku akan ber-ken-can.” Ucapku sambil memberi penekanan penuh pada kata kencan.

“ Mwo?! Kenapa bisa?! Kau… kau mana boleh pergi dengan laki-laki lain?!” protesnya dengan kesal dan dingin.

“ Huh! apa peduliku? Kenapa aku harus menurutimu? Kau kira kau ini siapa? Huh?! lagipula ini bukan urusanmu, tuan Cho!”

“ Yuri-ssi! Kau mana boleh melakukan itu?!”

“ KyuHyun-ssi! Kau kira hanya kau saja yang boleh menjalin hubungan? Huh?!”

“ Mwo?!” tanyanya dengan suara yang meninggi dan kesal. Terdengar dengan jelas sekali ia tidak terima dan saat ini emosi memenuhi dirinya.

“ Kenapa?! Kau lupa? Bukankah kita sudah berjanji boleh menjalin hubungan? Dan aku tak ingin menikah denganmu sebelum aku merasa yakin untuk melakukannya. Arraseo?!” ucapku tak kalah dengannya.

Aku mengatur napasku yang tersengal-sengal dan meredakan emosiku yang meluap-luap. Napas KyuHyun juga terdengar tersengal-sengal. Apa dia juga merasa emosi?

“ Ma-af.. aku lupa…” ucapnya tiba-tiba. Aku terdiam mendengarnya.

“ Aku sibuk. Bye.” Ucapku lalu memutuskan sambungan tanpa meminta persetujuannya. Aku melempar ponselku ke kasur dengan kasar dan keras. Masih terasa sekali emosi memenuhi diriku. Aku masih bersyukur karena masih tetap bisa mengendalikan emosiku. Jika tidak, aku tidak tahu, apa yang akan ku ucapkan padanya tadi.

Aku membanting tubuhku dikasur dengan kasar sambil menatap langit-langit kamarku. Bodoh!

***

Sesuai janji, aku menemani Sungmin oppa untuk melihat pemandangan kota Paris yang indah nan cantik ini. Hampir seharian ini kami jalan-jalan menjelajahi kota Paris ini. Dan, tempat terakhir kami berada untuk hari ini adalah sungai besar yang dipenuhi pemandangan kota yang sangat cantik dan indah. Pemandangannya luar biasa indah. Sungguh!

“ Yul, coba lihat dilangit! Kembang api-nya indah sekali!” ucap Sungmin tiba-tiba saat kami sedang ingin berfoto lagi. Aku menoleh menatap langit malam Paris yang dihiasi berjuta-juta bintang-bintang dan juga kembang api yang lumayan jumlahnya.

“ Romantis bukan?” tanyanya sembari menatapku dan tersenyum manis padaku. Aku mengangguk mengiyakan pertanyaannya sambil tersenyum lembut padanya.

“ Apa kau suka?” tanyanya lagi.

Aku mengangguk kembali untuk mengiyakannya.

“ Dulu, aku ingin sekali mengajak gadis yang aku sukai datang kemari untuk melihat pemandangan ini bersamaku. Dan, sekarang permohonanku itu terkabulkan.” Ucapnya sambil menatap lurus padaku.

“ Eh? Apa kau telah mengajak gadis itu?” tanyaku polos.

Ia terdiam menatapku dengan lurus dan yakin. Membuatku merasa canggung ditatap olehnya seperti itu. “ Iya.” Jawabnya lembut sembari tersenyum.

“ Benarkah? Wuaah, kapan kau mengajaknya datang kemari?” tanyaku semangat.

“ Saat ini. Dan, detik ini.”

Aku mengernyitkan keningku. “ Benarkah? Dimana dia?” tanyaku sambil celingukan.

“ Di sampingku. Di depanku. Dan di sisiku saat ini.”

Aku makin mengernyitkan keningku mendengar ucapannya.

“ Ahahahahaha… Sudahlah, lebih baik kita melihat kembang api ini lagi.” ucapnya sambil menunjuk salah satu kembang api yang meledak di langit malam. “ Wow!”

Aku tertawa pelan melihat dan mendengar kekagumannya. Dasar Lee Sungmin.

***

“ Selamat malam oppa, jaljayo.” Pamitku saat kami sudah di depan pintu pagar rumahku, setelah seharian kami berjalan pergi, kami memutuskan untuk kembali ke rumah untuk istirahat.

“ Nado jaljayo, Yuri-ssi.” Balasnya sambil melingkarkan kedua tangannya dipinggulku. Aku terperanjat kaget akan sikapnya itu dan menatapnya sedikit bingung juga kaget.

“ Terima kasih, karena kau telah menemaniku seharian ini.” Ucapnya lalu mendekatkan wajahnya padaku. Aku mengernyit bingung. Ingin apa dia?

“ Ne, Cheonmaneyo oppa. Hm, oppa sebaiknya aku masuk dulu karena ini sudah malam.” Ucapku sambil mencoba melepaskan rangkulannya.

“ Ahahahahahaha… Aku tahu. Kau ini, mudah sekali tersipu malu ya? Ahahhahaha…” guraunya yang membuat pipiku sedikit memerah. Ia lalu melepaskan pelukannya.

“ Oppa, kau ini. Kenapa kau suka sekali mengejekku?” tanyaku malu.

“ Karena kau itu sangatlah istimewa menurutku.” Ucapnya sambil mencubit pipiku lembut.

Aku mengelus kedua pipiku yang dicubit olehnya. “ Oppa…” protesku.

Ia hanya tertawa pelan melihatku. Aku tersenyum padanya. Entah mengapa wajahnya yang tertawa itu membuatku ikut ingin tertawa juga.

“ Yul?” panggil seseorang tiba-tiba. Aku menoleh untuk mencari asal suara itu. KyuHyun dan DongHae. Berdiri di depan pintu pagar rumah milik keluarga DongHae oppa. Aku menatap mereka dengan bingung dan kaget. Terlebih kepada KyuHyun. Kenapa ia bisa berada di sini?

“ KyuHyun, DongHae?” tanya Sungmin terkejut. Entah itu sebuah pertanyaan atau sapaan? Aku tidak tahu. aku terlalu terkejut.

“ Hai, hyung!” balas DongHae ramah, sedangkan KyuHyun menghampiriku dengan penuh amarah yang terpencar dari dirinya.

“ Ayo masuk!” titahnya kasar dan dingin sambil menarik lenganku masuk ke rumah.

“ Eh? Tunggu! Apa-apaan kau ini?!” bantahku sambil menepis cengkramannya. “ Lepaskan!”

Ia menatapku dingin, sedangkan Sungmin dan DongHae menatap kami berdua dengan kaget dan terkejut.

“ Kenapa kau baru pulang sekarang?” tanyanya dingin.

Aku menatapnya sinis dan dingin. “ It’s not your bussiness.”

“ Oppa, aku masuk dulu. Good night and have a nice dream.” Ucapku pada Sungmin oppa yang masih menatap kami dengan bingung. Aku tersenyum simpul padanya.

Aku lalu berjalan menghampiri DongHae oppa dan memeluknya. “ Senang bertemu denganmu lagi di sini. Kau tahu? Aku sangat merindukanmu.” Ucapku dalam pelukannya. DongHae membalas pelukanku dengan ragu.

“ Aku juga, Yul. Aku juga merindukanmu, dan senang bertemu denganmu di sini.” Ucapnya lembut tepat ditelingaku.

Aku tersenyum lembut dan menyudahi pelukan kami. “ Selamat malam oppa. Jaljayo.” Pamitku sambil tersenyum ramah pada mereka lalu berjalan masuk ke rumah begitu saja tanpa memedulikan KyuHyun sama sekali.

***

Aku mengeringkan rambutku yang basah dengan menggunakan handuk. Segar sekali rasanya setelah pergi seharian lalu mandi. Rasanya beban debu dan kotoran sudah terangkat dari tubuh.

Pintu kamarku terbuka dan aku mendapati KyuHyun masuk ke kamarku begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dulu. Aku menatapnya sinis dan dingin. Apa ia tak memilik rasa sopan santun?

Tidak sopan sekali.

“ Kita tidur bersama.” Ucapnya tiba-tiba. Aku menatapnya kaget. Apa-apaan ini?!

“ Kau sakit!! Pergi dari kamarku!!” ucapku marah dan hampir berteriak.

“ Aku serius. Umma-mu yang minta agar kita tidur bersama. Katanya, disini sudah tidak ada kamar yang tersisa lagi. Jadi kita disuruh tidur bersama saja.” Jelasnya.

“ Kau sakit jiwa!! Pergi!! Lagipula, kenapa kau bisa berada disini, huh?!!”

“ Aku diminta appa-mu untuk membawamu pulang ke Korea. Dan melangsungkan pernikah.” Jelasnya lagi yang membuatku tak percaya saat mendengarnya.

Aku menatapnya kesal dan tak percaya.

Apa-apaan ini?!

***

========================= TBC =========================

Ada yang menantikan kelanjutan ff ini? Hehehehehe 😀 😀 😀

Semoga aja ada ya ^^ hohohohoho 😀 😀 😀

I wish you will like it! ^^

DON’T FORGET TO RCL ( READ, COMMENT, AND LIKE ) PLEASE!!!!

THANK YOU. ^^