Poison Words

Poison Words

 

Author : Kwon Yura

Main Cast : Kwon Yuri

Cho KyuHyun

Genre : Angst

Rating : G

Art : Kwon Yura

Disclamer : They belong to God. All of story is Belongs to Me, so please respect ya.

Don’t try to plagiat / copy-paste / take out , please. I don’t ever permit you.

Be creative, no need to copy-paste. Just show it to the world who you’re.

Thank you and happy reading all 🙂

Listening to : Ailee – Goodbye My Love

All rights reserved to © Kwon Yura, 2015.

 

Seseorang dari masa lalu terkadang suka menghantui kehidupan kita dimasa berikutnya. Terkadang sekuat atau seberusaha apapun usaha kita untuk memperbaiki masa lalu ke masa depan, semuanya mustahil. Terlebih seseorang yang dulu pernah kau kasihi dan sayangi, kini semuanya telah berubah. Tidak sama lagi. Seperti dulu.

Menurutmu, apa hal kali pertama yang kau pikirkan tentang ‘mantan’? Seseorang dimasa lalu, kata ‘oh’ saja, penghias lembaran cerita lama, atau mungkin ‘tolong, jangan sebut-sebut dia lagi’, maupun ‘ah, dia? Seseorang yang ku sayang dan kasihi sampai saat ini’. Dari sekian banyak jawaban, mungkin kalian berbeda-beda menanggapinya. Begitu juga dengan seseorang yang kini tengah menatap frustasi pada lawan bicaranya.

“Baik, aku tahu! Sangat tahu!” putus gadis itu dengan kesal dan menahan amarahnya untuk meledak begitu saja. ia bahkan menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya agar tidak mendengarkan sepatah katapun oleh laki-laki dihadapannya kini.

“Bagus! Kalau begitu menyerahlah!” pinta laki-laki dengan tenang, tetapi tidak dengan hati dan pikirannya. Tidak setenang dan semudah ia mengucapkan kata-kata terkutuk itu barusan.

Gadis itu menurunkan kedua tangannya, membebaskan alat indra pendengarannya itu, dengan tatapan tajam kearah laki-laki itu. “Baik, aku akan menyerah padamu.” Balasnya dengan datar dan dingin. Tetapi tidak sedingin dan sedatar hatinya saat ini. Dadanya bergemuruh hebat saat ini, sedangkan jantungnya berpacu pada kecepatan waktu, dan ia harus menahan rasa sakit dihatinya dalam diam kembali.

“Kalau begitu aku harus move on darimu.” Putus laki-laki itu dengan tatapan kosong. Sungguh, ini tidak mudah baginya untuk mengatakan hal itu kepada gadis yang ia cintai.

Gadis itu menghela napas berat dan panjang. Rasanya ia ingin menangis saat ini juga, seolah kata-kata laki-laki itu barusan adalah suatu hal menyakitkan untuknya. “Terserah kau saja.” timpal gadis itu pelan. Ia menyenderkan punggungnya pada kursi, tenaganya sudah hampir hampis akibat berdebat dengan laki-laki dihadapannya kini.

Pertemuan singkat maupun kebersamaan singkat mereka ternyata tidak bisa bertahan lama seperti yang gadis itu bayangkan. Gadis itu mengira bahwa laki-laki itu mungkin adalah pilihan terakhirnya dan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk setia pada lelaki itu. Tetapi apa yang ia terima? Laki-laki itu memutuskan hubungan mereka begitu saja setelah terjalin selama dua tahun lebih.

Jujur saja, ini sedikit kejam bagi gadis itu. Tapi ini juga sangat kejam bagi laki-laki itu. Hanya satu hal yang laki-laki itu pikirkan, kebahagian gadis yang dicintainya itu. “Kau tahu?” tanya gadis itu dengan suara serak dan parau, memecah keheningan diantara mereka setalah cukup lama saling terdiam.

“Tentang apa?” sahut laki-laki itu.

“Aku mencintaimu. Hanya itu. Selamat tinggal, KyuHyun-ssi.” Jawab gadis itu dengan suara yang hampir hilang untuk menahan agar tangisannya tidak keluar. Gadis itu lalu berdiri lalu meninggalkan laki-laki yang bernama KyuHyun itu dengan luka dihatinya.

“Kau tahu, Yuri?” tanya KyuHyun pelan. Ia tahu gadisnya itu tidak akan bisa mendengar ucapannya ini, tetapi ia tetap ingin mengatakannya sekalipun gadis itu tidak akan pernah mendengarkannya. “Aku mencintaimu. Lebih dari apapun didunia ini.” Lanjut KyuHyun dengan salah satu airmatanya jatuh tanpa ia pinta. “Aku mencintaimu, Kwon Yuri.” ulangnya sekali lagi, dan kali ini ia menangis. Lututnya lemas dan terjatuh begitu saja hingga tidak sanggup menopang berat tubuhnya sendiri. Sepanjang malam itu, ia menangisi kepergian Yuri dan keputusan bodohnya.

Menurutnya, cara inilah yang hanya bisa membuat gadisnya itu merasa bahagia. Terlepas dari belenggunya, terlepas dari pria paling menyebalkan dan sedingin es di dunia, terlepas dari orang-orang yang menyakiti gadis itu, terlepas dari cemoohan maupun hinaan dari orang-orang diluar sana tentang dirinya.

Ia hanya lelah melihat luka lebam ditubuh atau diwajah gadis itu setiap ia pulang dari gedung SM, ia juga lelah mendengar gadis itu hanya diam dan tidak berbuat apa-apa ketika dirinya dihina dan dicemooh oleh para penggemarnya, ia juga sangat lelah ketika melihat gadis itu tersenyum dalam kesakitan, bahkan ia juga sangat lelah ketika gadis itu selalu mengatakan tidak apa-apa.

Inilah yang terbaik, keputusan ini yang paling terbaik untuk mereka berdua. KyuHyun kembali menahan suara isak tangis dengan kepalan tangannya. Ia benar-benar rapuh saat ini, tanpa Yuri disisinya.

=================== THE END =================

I’ll be back with another ff hihi

See you next week! 😀

Keep RCL okaay?

Thanks a lot